Mungkinkah Ada Kehidupan di Planet Venus? Berikut Penelusurannya

Fictiondaily.org – Riset baru sudah menyangkal Studi polemis tahun 2020 yang mengeklaim sudah mendapati bahan kimia fosfin di atmosfer neraka Venus. Kehadiran bahan kimia yang disampaikan sudah menyaratkan jika ada kehidupan asing di planet ini.

Di tahun 2020, team periset umumkan jika mereka sudah mendapati fosfin di atmosfer Venus memakai data yang dihimpun oleh pesawat ruangan angkasa Akatsuki punya tubuh antariksa Jepang, yang sudah mengorbit Venus semenjak 2015. Di Bumi, fosfin dilepaskan ke atmosfer saat bahan organik meluruh. Sangkaan diagnosis bahan kimia di atmosfer Venus memacu teori jika kehidupan di luar bumi bisa datang di planet tetangga kita.

Diagnosis itu secara retrospektif dikuatkan oleh data yang sudah dihimpun oleh pesawat pelacak Pionireer 13 NASA sepanjang kunjungannya ke Venus di tahun 1978. Tetapi, komune astronomi masih tetap skeptis pada penemuan itu.

Saat ini, dalam sebuah Studi baru yang diedarkan 21 Oktober di jurnal Geophysical Research Letters (membuka di tab baru), beberapa periset memakai Observatorium Stratosfer untuk Astronomi Inframerah (SOFIA) – teleskop yang terpasang di pesawat yang digerakkan bersama oleh NASA dan tubuh antariksa Jerman. — untuk scan atmosfer Venus. Beberapa periset mendapati jika benar-benar mustahil fosfin berada di atmosfer Venus, serta bila itu terjadi, bahan kimia itu tidak bisa datang dalam fokus semakin besar dari 0,8 sisi per miliar, yang terlampau rendah untuk dibuat oleh kehidupan di luar bumi.

Mungkinkah Ada Kehidupan di Planet Venus? Berikut Penelusurannya
Mungkinkah Ada Kehidupan di Planet Venus? Berikut Penelusurannya

SOFIA, yang barusan pensiun, ialah versus modifikasi dari pesawat memiliki badan lebar Boeing 747SP yang bawa teleskop infra merah yang melihat dari pintu besar disebelah pesawat. Pesawat yang diubah meluncur lewat stratosfer Bumi — susunan ke-2  atmosfer, yang terhampar di antara 7,5 dan 31 mil (12 dan 50 km) di permukaan Bumi — memungkinkannya SOFIA melihat atmosfer planet lain di tata surya tanpa masalah besar berbahan kimia di atmosfer bumi.

Perlu beberapa waktu untuk beberapa periset untuk memperoleh deskripsi sepintas mengenai atmosfer Venus, karena SOFIA cuma memberi peluang terbatas ke team untuk konsentrasi pada planet itu. Untuk menyaksikan ke atmosfer Venus, SOFIA harus diaktifkan dalam kurun waktu 30 menit saat sebelum matahari tenggelam untuk menghindar silau dari matahari, dan Venus harus diorientasikan dengan tepat dengan Bumi.

“Anda tidak mau cahaya matahari secara tidak menyengaja masuk dan menerangi instrument teleskop peka Anda,” kata pimpinan penulis Studi Martin Cordiner (dibuka di tab baru), pakar astrokimia di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, dalam sebuah pengakuan (dibuka di baru tab). “Matahari ialah hal paling akhir yang Anda harapkan di langit saat Anda lakukan penilaian peka seperti ini.”

Mungkinkah Ada Kehidupan di Planet Venus? Berikut Penelusurannya
Mungkinkah Ada Kehidupan di Planet Venus? Berikut Penelusurannya

Studi baru ini bukanlah yang pertama ada dengan tangan kosong saat cari fosfin di atmosfer Venus. Beberapa riset lain sudah coba mengulang-ulang hasil riset tahun 2020, kata beberapa periset dalam pengakuan itu. Tapi penemuan baru ini adalah yang paling tentu, karena sebagian besar data yang dihimpun oleh SOFIA, dan tempatkan paku paling akhir di peti mati untuk ide kehidupan di luar bumi di Venus.

Bila ada beberapa tapak jejak fosfin di Venus, kemungkinan itu datang dari sikatan petir atau kegiatan gunung berapi, kata beberapa peneliti.

Venus sudah lama dipandang seperti salah satunya lokasi yang paling kemungkinan memuat kehidupan di luar bumi dalam tata surya karena ukuran yang serupa dengan Bumi dan lokasinya di zone pantas huni matahari. Tapi riset terkini memperlihatkan itu kemungkinan tidak pas untuk wujud kehidupan alien.

Di tahun 2021, Studi lain mengenai atmosfer Venus mendapati jika nyaris tidak ada uap air di awannya, yang memiliki arti permukaan planet peluang terlampau kering untuk memberikan dukungan bahkan juga mikroba tahan kekeringan.

Untuk sekarang ini, minimal, nampaknya beberapa periset yang cari bukti kehidupan alien kemungkinan lebih bagus menyaksikan sasaran lain di tata surya, seperti pada bulan Saturnus Enceladus dan Titan atau Europa bulan Jupiter, menurut beberapa peneliti.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *